Jumat, 10 Oktober 2014

KARAKTERISTIK INFORMASI YANG BERNILAI

Diposting oleh Bunga Islami Nurputri di 03.45
Semua orang dari semua umur dan pekerjaan memerlukan informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari. Informasi menjadi bahan atau bahkan komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia. Tanpa informasi, manusia tidak bisa berperan banyak dalam lingkungannya. Semua kegiatan membutuhkan informasi yang tepat supaya arah kegiatan tersebut bisa dikendalikan dengan baik sesuai dengan tujuan dan pengelolaan kegiatan yang bersangkutan (Yusup, 1995: 2).

Data, Informasi, dan Pengetahuan
Teskey (Pendit dalam Rosita, 2006: 27) membedakan data, informasi, dan pengetahuan sebagai berikut:
1.                  Data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian atau kedadaan, data merupakan entitas yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Entitas ini merupakan pertambangan yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata.
2.                  Informasi adalah kumpulan data yang terstruktur untuk memperlihatkan adanya hubungan entitas tersebut.
3.                  Pengetahuan adalah model yang digunakan manusia untuk memahami dunia, dan yang dapat diubah-ubah oleh informasi yang diterima pikiran manusia.

Data?
            Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadia, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2003: 29).
            Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan symbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil roentgen, dan tanda tangan, ataupun gambar lain. Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrument musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio. Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabdikan suatu kejadian atau aktivitas (Kadir, 2003: 29 – 31).
Informasi
Dari sudut pandang dunia perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang (Estabrook dalam Yusup, 2001: 20).
Menurut Davis (dalam Kadir, 2003: 31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi tersebut merupakan definisi informasi dalam pemakaian system informasi.
Dus, Wersig, dan Neveling (Pendit, 2003: 33) melihat informasi sebagai struktur, proses, pesan, pengetahuan, makna dan efek. Buckland (Pendit, 2003: 33) mambagi informasi menjadi sesuatu (a thing) dalam bentuk pengetahuan yang terekam, selain pengetahuan yang secara pribadi dipegang oleh seseorang dan sebagai proses, yaitu ketika seseorang menjadi terinformasi (being informed) dan mengalami perubahan dalam pengetahuannya.
Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari naluri, gagasan, aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan (Alter dalam Kadir, 2003: 34). Sebagai gambaran, informasi yang dipadukan dengan pengalaman masa lalu dan keahlian akan memberikan suatu pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai yang tinggi. Sebuah gambaran antara hubungan antara data, informasi, dan pengetahuan ditunjukkan pada gambar berikut (Kadir, 2003: 34).


Ciri Informasi
            Menurut Davis (1991: 29 – 30) informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.            Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
2.            Baru. Informasi dapat samasekali baru dan segar bagi penerimanya.
3.             Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4.            Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
5.            Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Nilai Informasi
            Nilai informasi berkaitan dengan bentuk data yang disajikan, apakah berbentuk pita magnetik, buku, jurnal, abstrak, bentuk isian, disk, dan sebagainya (Suryana dalam Koswara, 1998: 102).
            Pada umumnya nilai informasi harus mencakup (Suryana dalam Koswara, 1998: 102):
1.        Isi informasi (luas bidang cakupan)
2.        Kecermatan pembuatan dan format penyajian
3.        Kemutakhiran informasi (up-to-dateness)
4.        Kualitas informasi (kredibilitas dan akseptibilitas)
5.        Frekuensi penyajian informasi

Untuk mengetahui atau menentukan nilai dari suatu informasi, dapat dikaitkan dengan sepuluh sifat-sifat berikut (Siagian dalam Sobur, 2004: 29):
1.      Mudah diperoleh. Suatu informasi makin dinilai jika dapat diperoleh dalam waktu yang cepat dan mudah.
2.      Luas dan lengkap informasinya. Hal ini menyangkut selain isi/volume informasi juga kegunaan dalam pengambilan keputusan. Sifat ini sangat kabur sehingga sulit mengukurnya.
3.      Ketelitian. Berhubungan dengan tingkat kesalahan pengolahan informasi. Maksudnya apakah informasi yang diterima dapat benar seluruhnya atau sebagian atau tidak benar sama sekali.
4.      Kecocokan. Mengaitkan informasi dengan masalah yang dihadapi. Artinya, kalau informasi yang masuk dapat berguna dalam menyelesaikan masalah yang ada maka dikatakan informasi itu cocok.
5.      Ketepatan waktu. Berkaitan dengan lamanya waktu yang harus dilalui sebelum suatu data menjadi informasi.
6.      Kejelasan. Menunjukkan sifat mudahnya informasi dipahami, dalam arti informasi perlu dibersihkan dari istilah-istilah yang kurang jelas.
7.      Keluwesan. Berkaitan dengan kegunaan informasi untuk berbagai pengambilan keputusan. Makin banyak keputusan yang diambil dari suatu informasi makin luwes informasi tersebut.
8.      Dapat dibuktikan. Berkaitan dengan tepat tidaknya informasi itu diuji kebenarannya oleh beberapa orang sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang sama.
9.      Bebas dari prasangka. Informasi semakin bernilai jika didalamnya tidak dimasukkan unsur opini, sebab dengan memasukkan unsur opini maka informasi bersifat bias.
10.  Dapat dilacak kebenarannya. Sifat ini mengacu pada keinginan agar informasi berasal dari kekayaan riil, bukan kabar angin, desas-desus, dan sebagainya, yang tidak dapat digali kebenarannya atau sumbernya.

Komponen atau Jenis Informasi
            Menurut Muchyidin (dalam Koswara, 1998: 139) informasi memiliki enam komponen yang masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan kekhasannya masing-masing. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah:
1.        Absolute information, merupakan ‘pohonnya’ informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
2.        Substitutional information, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam pengertian ini, informasi kadangkala digantikan dengan istilah ‘komunikasi’.
3.        Philosophic information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan konsep-konsep yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
4.        Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini bergantung pada orang yang menyajikannya.
5.        Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis informasi-informasi tertentu.
6.        Cultural information, yaitu informasi yang memberikan tekanan pada dimensi kultural.



SUMBER :


Alwasilah, A. Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Armstrong, Thomas. 2002. Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan. Bandung: Kaifa.

Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Bunga Islami Nurputri Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei